✋🏻⚠️🔗📢 ISTIDRAJ

✍🏻 Rasulullah  shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ.

“Jika engkau melihat Allah terus memberi hamba sebagian nikmat dunia yang dia senangi, sementara dia tetap tenggelam dalam kemaksiatan kepada-Nya, ketahuilah sesungguhnya itu merupakan istidraj (nikmat yang menyebabkan hamba semakin jauh dari Allah).”

Kemudian, Rasulullah membaca ayat (yang artinya),

فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِۦ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ أَبۡوَٰبَ كُلِّ شَيۡءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُواْ بِمَآ أُوتُوٓاْ أَخَذۡنَٰهُم بَغۡتَةً فَإِذَا هُم مُّبۡلِسُونَ

“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; hingga apabila mereka telah larut dalam kegembiraan dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun mengazab mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (al-An’am: 44) 

📚 HR. Ahmad no. 17311. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah no. 413

Istidraj adalah sebuah kondisi yang berbahaya bagi seorang hamba, di mana Allah memberikan nikmat dunia yang terus-menerus meskipun hamba tersebut terus-menerus bermaksiat kepada-Nya. Rasulullah ﷺ menjelaskan hal ini dengan sabdanya, "Jika engkau melihat Allah terus memberi hamba sebagian nikmat dunia yang dia senangi, sementara dia tetap tenggelam dalam kemaksiatan kepada-Nya, ketahuilah sesungguhnya itu merupakan istidraj."

Istidraj adalah sebuah ujian yang sangat halus, di mana seseorang diberikan kenikmatan duniawi yang membuatnya merasa aman dan terlena. Padahal, hal ini bisa jadi menjadi tanda bahwa Allah sedang menguji hamba tersebut, bukan memberikan kasih sayang. Nikmat yang datang secara terus-menerus ini bisa saja membuat seseorang semakin jauh dari Allah, karena ia merasa tidak ada konsekuensi dari dosa-dosanya.

Rasulullah ﷺ kemudian mengingatkan dengan membaca ayat Al-Qur'an, "Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; hingga apabila mereka telah larut dalam kegembiraan dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun mengazab mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (Al-An'am: 44). Ayat ini menjelaskan bahwa ketika seseorang terus diberi kenikmatan tanpa peringatan atau rasa takut, dia akan semakin tenggelam dalam kesenangan dunia, dan pada akhirnya, azab datang dengan tiba-tiba.

Sebagai umat yang beriman, kita harus selalu berhati-hati terhadap nikmat dunia yang datang dengan mudah, karena bisa jadi itu adalah bentuk istidraj yang menyebabkan kita semakin jauh dari Allah. Maka, setiap nikmat yang kita terima harus disyukuri dan dijaga dengan ketaatan kepada Allah. Jangan sampai nikmat tersebut justru menjauhkan kita dari jalan-Nya. Kita harus selalu ingat bahwa dunia ini hanyalah sementara, dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya adalah ujian dari Allah.

Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kenikmatan dunia yang kita nikmati, karena itu bisa jadi merupakan ujian yang membuat kita semakin terjerumus dalam kemaksiatan. Sebaliknya, kita harus terus berusaha untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan tetap bersyukur atas segala nikmat-Nya.
Wallahu A'lam Bishawab