📎 Kesalahan Lisan Menghalangi Keberkahan Ilmu

Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia. Namun, tidak hanya banyaknya ilmu yang kita pelajari yang menentukan manfaat dan berkah ilmu tersebut, tetapi juga bagaimana kita menjaganya, khususnya dalam hal menjaga lisan. Imam al-Auzai rahimahullah, seorang ulama besar, mengatakan: "Apabila Allah hendak menghalangi hamba-Nya mendapatkan berkah ilmu, sungguh Dia akan meletakkan berbagai kesalahan pada lisannya. Saya benar-benar melihat mereka sebagai orang yang paling sedikit ilmunya." (Jamiul `Ulum wal Hikam, hlm. 172)

Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa kesalahan lisan, seperti berbicara tanpa ilmu, berbicara dengan sombong, menyebarkan kebohongan, atau menyampaikan informasi yang salah, bisa menghalangi seseorang dari keberkahan ilmu yang dia pelajari. Bahkan, lisan yang tidak terjaga bisa menyebabkan seseorang terhalang dari mendapatkan ilmu yang lebih bermanfaat. Sebab, ilmu yang sejati selalu disertai dengan kebijaksanaan dalam berbicara dan bertindak.

Rasulullah ï·º pun mengingatkan umatnya tentang pentingnya menjaga lisan. Dalam sebuah hadis beliau bersabda:
"Sesungguhnya seseorang berbicara dengan kata-kata yang tidak dia perhatikan, sehingga dia jatuh ke dalam neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya dampak dari ucapan yang tidak dijaga. Terkadang, sebuah perkataan yang terucap tanpa pertimbangan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam kebinasaan yang besar, bahkan bisa menghalangi ilmu yang seharusnya memberi manfaat.

Selain itu, berbicara tanpa ilmu atau dengan maksud menyebarkan kebohongan, sangat berbahaya bagi seseorang yang sedang menuntut ilmu. Karena ilmu yang didapatkan melalui perkataan yang salah atau tidak sesuai dengan kebenaran tidak akan membawa berkah. Sebaliknya, ilmu yang disampaikan dengan bijaksana, yang dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan, akan memberikan manfaat yang luar biasa, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam konteks ini, kita diajarkan oleh Rasulullah ï·º untuk berbicara hanya dengan ilmu yang kita miliki dan selalu menjaga lisan agar tidak terjerumus ke dalam kebohongan atau ucapan yang tidak bermanfaat. Jika kita berbicara dengan bijaksana, ilmu yang kita miliki akan semakin bertambah dan diberkahi oleh Allah.

Sebagai umat yang beriman, kita harus senantiasa menjaga diri dari ucapan yang buruk dan memanfaatkan lisan kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Dengan menjaga lisan, kita akan lebih mudah memahami dan mengamalkan ilmu yang kita pelajari, dan Allah akan menambah ilmu kita dengan keberkahan-Nya.

Semoga Allah selalu menjaga lisan kita dan memberikan kita ilmu yang bermanfaat, serta keberkahan dalam setiap langkah hidup kita. Aamiin.
Wallahu A'lam Bishawab