SESAK HATI JIKA TIDAK BERBUAT BAIK

▫️ Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,

الذي عود نفسه على الكرم، يضيق صدره إذا فات يوم من الأيام لم يبذل فيه ماله أو جاهه أو منفعته.

"" Orang yang telah terbiasa berbuat baik akan merasa sempit dadanya jika dia melalui suatu hari tanpa menyedekahkan hartanya, atau menggunakan kedudukannya [ untuk menolong orang ], atau memberikan suatu kemanfaatan.(Asy-Syarh Al-Mumti`, VI/7)

**Sesak Hati Jika Tidak Berbuat Baik**

Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah mengungkapkan bahwa orang yang terbiasa berbuat baik, hati mereka akan merasa sempit jika mereka melewatkan suatu hari tanpa melakukan kebajikan. Mereka yang terbiasa memberi, baik itu dalam bentuk harta, kedudukan, atau manfaat lainnya, akan merasa tidak tenang jika hari tersebut berlalu tanpa ada amal baik yang mereka lakukan.

Berbuat baik tidak hanya terbatas pada hal-hal besar atau yang terlihat oleh banyak orang. Bahkan, amal kebaikan yang sederhana, seperti memberi senyum, membantu orang lain dalam hal yang kecil, atau sekadar mendoakan kebaikan untuk sesama, semuanya merupakan bagian dari amal baik yang sangat dihargai oleh Allah. Namun, seseorang yang telah terbiasa melakukan kebaikan, akan merasa tidak puas jika dalam sehari mereka tidak bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjadikan kebiasaan berbuat baik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini akan melatih hati untuk senantiasa berfokus pada kebaikan dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Selain itu, berbuat baik juga akan mendatangkan ketenangan hati, kebahagiaan, dan keberkahan hidup.

Jika seseorang terbiasa berbuat baik, maka ia akan merasa bahwa hidupnya memiliki makna, karena ia bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Sebaliknya, jika ia tidak bisa berbuat baik, maka hatinya akan terasa kosong, seakan ada yang hilang dalam hidupnya. Inilah tanda dari hati yang selalu ingin berkontribusi positif dan beramal demi kebaikan bersama.

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak hanya memperhatikan diri sendiri, tetapi juga untuk peduli terhadap sesama. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan umat Islam, maka dia bukan bagian dari umatku." (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan betapa pentingnya rasa peduli dan berbuat baik terhadap sesama.

Dengan berbuat baik, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi kita juga menolong diri kita sendiri untuk semakin dekat dengan Allah. Setiap amal baik yang kita lakukan adalah ladang pahala, yang insyaAllah akan kembali kepada kita dalam bentuk keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Mari kita senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang selalu berbuat baik, meskipun dengan langkah-langkah kecil. Karena setiap amal baik, sekecil apapun, memiliki nilai di sisi Allah.
Wallahu A'lam Bishawab