🌌 Sunnah, Safar Di Malam Hari

Telegram: t.me/Manhaj salaf1
Grup WA: kontakk.com/wa/Admin
MS2

Salah satu sunnah dalam safar yang dianjurkan oleh syariat dan bisa meringankan kesusahan safar adalah melakukan safar di malam hari. Safar di malam hari membuat safar lebih ringan karena seakan-akan bumi terlipat di malam hari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺪُّﻟْﺠَﺔِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻷَﺭْﺽَ ﺗُﻄْﻮَﻯ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ

“Hendaklah kalian bepergian pada waktu (Duljah) malam, karena seolah-olah bumi itu terlipat pada waktu malam.” [HR. Abu Dawud no. 2571]

Makna kata “Duljah” dalam hadist sebagaimana dalam kamus Al-Ma’any: “Ad-Duljah adalah perjalanan safar di awal malam”. (Mu’jam Al-Ma’aniy)

Selain itu, perjalanan malam hari juga memberikan semangat yang berbeda dan lebih sejuk serta menyenangkan dibandingkan perjalanan pada siang hari dengan adanya panas dan penat. Inilah maksudnya dari bumi dilipat yaitu kemudahan berjalan di malam hari.

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad menjelaskan: “Maksud dari “bumi dilipat” adalah kesusahan yang dipangkas/diringankan. Tidak diragukan lagi bahwa manusia jika berjalan dalam kesejukan dan semangat berbeda dengan perjalanan adanya panasnya siang.” (Syarah Sunan Abi Dawud Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad)

Safar di malam hari bisa menjadi pilihan bagi mereka yang dimudahkan dan bisa diniatkan untuk menjalankan sunnah agar mendapatkan berkah dan kemudahan perjalanan, semisal bus malam atau rencana perjalanan pada malam hari dengan pesawat atau kereta.

✍🏻 Ustadz dr. Raehanul Bahraen hafidzhahullah
***